12BSPORTSID.com – Vinicius Jr mengawali laga dengan kenangan patah hati akan kekalahan di Ballon d’Or oleh pendukung Manchester City. Namun ia mengakhirinya dengan mengingatkan mengapa Real Madrid memiliki catatan yang kuat di Liga Champions.
Real Madrid dua kali bangkit dari ketertinggalan sebelum meraih kemenangan dramatis 3-2 atas juara Liga Primer pada Rabu dinihari WIB.
Para pendukung tuan rumah memajang spanduk besar dengan gambar gelandang City Rodri Hernandez memegang Ballon d’Or. Ian memenangkannya pada Oktober 2024 di depan Vinicius.
Real Madrid bereaksi dengan marah dan menolak menghadiri upacara tersebut.
“Berhentilah menangis sejadi-jadinya” Begitu bunyi spanduk Citizen menegur raksasa Spanyol itu. Bunyi spanduk itu mengacu pada lagu dengan judul yang sama oleh band Manchester, Oasis.
Namun, City yang mengakhiri malam dengan air mata setelah Jude Bellingham mencetak gol kemenangan di akhir pertandingan, yang diprakarsai oleh Vinicius.
Kylian Mbappe menyamakan kedudukan untuk Madrid setelah Erling Haaland membawa mereka unggul. Brahim Diaz menyamakan kedudukan pada menit ke-86 setelah pemain Norwegia itu mencetak gol keduanya dari titik penalti.
Vinicius dan Bellingham bekerja sama untuk mencetak gol ketiga Madrid pada menit ke-92. Gol itu memastikan kemenangan telat lainnya di Eropa.
Kelompok penggemar City yang mengorganisir spanduk tersebut mengatakan bahwa spanduk itu lebih kepada presiden Real Madrid Florentino Perez.
Namun, para penggemar tuan rumah tentu saja mengincar Vinicius. “Mana Ballon d’Or-mu?” ejek para pendukung kepada pemain sayap Brasil itu.
Disindir fans, Vinicius Jr beri jawaban mantap
Vinicius menanggapi momen itu dengan menunjuk lencana di lengan bajunya, angka 15 yang mewakili rekor kemenangan Real Madrid di Piala Eropa.
Namun, jawaban paling efektif Vinicius datang di lapangan. Diaz meneruskan tendangan penyerang itu untuk menyamakan kedudukan menjadi 2-2.
Vini juga membantu mencetak gol kemenangan Madrid pada malam itu. Ia menerobos masuk ke area pertahanan, melepaskan tendangan keras melewati Ederson yang berlari cepat, dan Bellingham berhasil menceploskan bola dari jarak dekat.
“Saya melihat spanduk itu. Tetapi setiap kali penggemar lawan melakukan hal-hal seperti itu, itu memberi saya lebih banyak kekuatan untuk bermain dengan baik. Dan di sinilah saya melakukannya,” kata Vinicius kepada Movistar.
“Mereka tahu sejarah kami, semua yang telah kami lakukan dalam kompetisi ini.”
Itu bukanlah penampilan Vinicius yang klasik, meskipun usahanya yang gigih di sisi kiri lapangan sudah cukup untuk membuatnya mendapatkan penghargaan pemain terbaik pertandingan.
Bukan orang yang mudah menyerah, Vinicius akan mencium bau darah pada leg kedua di Santiago Bernabeu Rabu depan, meskipun ia mengatakan tim lebih unggul daripada individu.
“Tidak masalah siapa yang mencetak gol atau menjadi MVP, kami di sini untuk melakukan hal-hal hebat bagi tim ini dan menempatkan Madrid pada posisi setinggi mungkin,” lanjutnya.
“Masih ada jalan panjang di leg kedua. Kami harus mempertahankan apa yang telah kami lakukan hari ini dan para penggemar kami harus mendukung kami untuk menciptakan malam yang ajaib.”
