12BSPORTSID.com – Pelatih AC Milan, Sergio Conceicao mengakui ada sikap yang berbeda dari skuad rossoneri saat melawan tim besar, dan saat melawan tim papan bawah.
Selama berada di tangan Paulo Fonseca, AC Milan terlihat sebagai tim yang tidak punya konsistensi. Mereka terkadang bermain bagus saat melawan tim-tim besar, namun kesulitan saat melawan tim papan tengah, atau bahkan bawah.

Sebagai contoh, mereka berhasil mengalahkan Real Madrid di Liga Champions, namun langsung tampil mengecewakan saat melawan Cagliari. Ketika itu rossoneri ditahan imbang 3-3.
Terkait hal ini, pelatih Sergio Conceicao yang datang menggantikan Fonseca, mengaku sudah bicara tentang dua pertandingan tersebut, dan menegaskan harus melakukan pendekatan yang berbeda dari setiap tim yang dihadapi.
“Saya menyaksikan pertandingan Real Madrid-Milan dan Cagliari-Milan, dan saya berbicara kepada para pemain mengenai hal itu,” ujar Fonseca.
“Ada sikap yang berbeda, dan ini tidak baik. Hal yang paling menantang bukanlah mencapai puncak tetapi bertahan di sana, jadi kami harus membangun hal-hal positif dan menghindari kegagalan.”
Terakhir, ia berbicara tentang Rafael Leao yang mengirimkan pesan yang jelas kepada rekan senegaranya yang telah memainkan peran kunci dalam Final Supercoppa baru-baru ini melawan Inter.
“Rafa harus berlari. Baik bermain sebagai winger maupun penyerang, ia harus berlari dan siap membantu tim. Ia memiliki kualitas dalam menguasai bola, dan ia harus membantu saat ia tidak menguasai bola. Ini adalah proses kolektif, bukan individu.”
Ssementara itu, Giuseppe Pancaro memiliki keyakinan AC Milan bakal bisa bangkit dan mengejar ketertinggalan setelah Sergio Conceicao mengambil alih tim.
Sergio Conceicao yang datang menggantikan Paulo Fonseca, dinilai punya modal yang cukup baik setelah berhasil memenangkan gelar Supercoppa Italiana melawan Juventus dan Inter Milan.
Meski berada di papan tengah, mantan bek Italia, Giuseppe Pancaro tidak terlalu khawatir dengan kondisi tersebut. Dia justru yakin Rossoneri akan segera bangkit dan memperbaiki posisi mereka di papan klasemen.
“Tabel tersebut tidak mencerminkan nilai tim. Saya pikir Milan hanya berada di posisi kedua setelah Inter dan peningkatan kepercayaan diri ini dapat memberikan dorongan besar di Serie A dan Liga Champions.” ujar Pancaro.
“Conceicao telah memenangkan trofi [Supercoppa Italiana bersama Milan], yang merupakan hal terpenting. Ia telah menularkan tekad yang kuat kepada tim. Itulah yang ia inginkan. Ia akan selalu menuntut agresivitas, berlari, dan kepraktisan.”
Laga melawan Cagliari di San Siro merupakan laga debut Conceicao sebagai pelatih Milan. Namun dia bukan orang baru di sepakbola Italia. Selama bermain, dia memainkan 137 laga bersama Inter, Parma dan Lazio, mencetak 13 gol dan 21 assist.